Bandarlampung, – Peran Strategis Provinsi Lampung Dalam Mengakselerasi Hilirisasi dan Memperkuat Tata Niaga Komoditas Pangan untuk Mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Auditorium Lt. 4 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung. Rabu (22/11/2023).

 

Kegiatan ini dihadiri oleh 3 narasumber M Abdul Majid Ikhram sebagai ekonom ahli senior DKMN indonesia, Andre maulana direktur operasional PT Food Station Tjipinang Jaya, Andriansyah, Ph.D Asisten Deputi Moneter dan Sektor Eksternal Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI.

 

Disampaikan oleh: Andriansyah, Ph.D Asisten Deputi Moneter dan Sektor Eksternal Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Strategi Pengendalian Inflasi dan Evaluasi Kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Se-Provinsi Lampung

 

Sejumlah negara melakukan pembatasan ekspor sebagai dampak El Nino Fenomena El Nino mulai berdampak ke komoditas pangan terutama beras yang tercermin dari index harga beras FAO yang menunjukkan tren peningkatan sejak bulan Juli 2023. Indeks harga beras FAO pada Oktober 2023 sebesar 138,9 atau meningkat 10,06% dibandingkan Juni 2023.

 

“Kondisi ini juga mempengaruhi sejumlah negara menerapkan kebijakan pembatasan ekspor pangannya untuk menjaga pasokan domestik,” Ujar Andriyansyah.

 

Berikutnya, Andriansyah mengatakan Presiden RI memberikan 5 (lima) arahan kepada Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) pada Rakornas Pengendalian Inflasi tahun 2023 dalam rangka menjaga inflasi tetap stabil dan terkendali.

 

“Yang pertama Memanfaatkan APBD untuk pengendalian Inflasi melalui intervensi pasar untuk mengurangi gejolak harga komoditas pangan terutama beras penguatan cadangan pangan daerah, termasuk pengaturan penyalurannya,” Katanya Kembali.

 

Selanjutnya, Andriansyah bertutur yang kedua Memperkuat sarana dan prasarana pertanian dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian

 

“Yang ketiga, Mengintegrasikan data stok dan neraca pangan daerah untuk penyusunan kebijakan pengendalian inflasi terutama untuk memperkuat kerja sama antardaerah,” Tuturnya.

 

Berikutnya, yang ke empat Memperkuat infrastruktur dan rantai pasok untuk memperlancar distribusi barang dan jasa.

 

“Terakhir Memperkuat komunikasi dan sinergi koordinasi kebijakan pengendalian inflasi untuk menjaga ekspektasi inflas,” Tutupnya.