Bandar Lampung – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus berkoordinasi dengan Kabupaten/kota untuk melakukan pemantauan potensi terjadinya kekeringan terhadap lahan pertanian produktif terutama persawahan.

Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura (KPTPH) Provinsi Lampung, Kusnardi mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memastikan distribusi air kepada petani tetap merata.

“Kita ditingkat provinsi kan ada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA). Mereka pasti akan melakukan pengadaan air di daerah-daerah yang rawan terjadi kekeringan,” kata Kusnardi, saat dimintai keterangan, Selasa (17/1/2023).

Saat ini sudah ada beberapa bendungan yang terus dijaga debit air nya hingga ke level aman. Sehingga air yang terdistribusi ke saluran didaerah yang dialiri bisa sampai ke hilir.

“Bendungan juga menjadi salah satu langkah pengadaan sumber air khususnya untuk petani. Dimana bendungan yang sudah beroperasi seperti Bendungan Way Sekampung, Bendungan Batu Tegi dan masih ada beberapa,” lanjutnya.

Ia mengungkapkan, petani harus mengetahui jatah penggunaan air. Selain itu para petani juga harus mulai melakukan antisipasi ketika musim kemarau tiba.

“Kita juga akan lihat jatah air nya seperti apa, butuhnya berapa jadi jelas dan terukur. Petani sebenarnya tidak perlu sawahnya harus tergenang air, asal teraliri dengan rutin maka sudah cukup baik,” terangnya.

Menurut Kusnardi, pada tahun 2022 kemarin petani yang ada di Provinsi Lampung tidak ada yang mengalami kekeringan hingga menyebabkan gagal panen.

“Di 2022 kemarin justru Lalina jadi tidak terjadi kekeringan. Pada tahun 2023 ini biasanya panen raya berada di bulan Februari hingga Mei sedangkan untuk musim kemarau biasanya terjadi nanti di bulan Juli,” ungkapnya.

Sementara Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung, I Made Bagiasa menjelaskan, keberadaan air memang sangat diperlukan terutama bagi petani yang menggarap sawah.

“Tentu air ini sangat diperlukan, jangan sampai terjadi kekeringan kemudian tanaman mati semua. Ini pasti bisa menghambat peningkatan produksi padi di Lampung,” ujarnya.

Karena itu, ia berharap agar Pemprov Lampung melakukan antisipasi segala kemungkinan yang terjadi salah satunya dengan menyediakan bantuan alat penyedot air.

“Jadi jika sewaktu-waktu dibutuhkan alatnya sudah ada. Harapan kita memang tidak terjadi kekeringan tapi kemarin sudah ada laporan adanya sawah yang kekeringan,” tutupnya.