Suara anak muda menjadi barometer keterpilihan pemimpin negara pada kontestasi pilkada 2024. Peluang ini perlu dimanfaatkan anak muda untuk menjadi penentu arah kemajuan dan perubahan bangsa.

Peluang, potensi dan kekuatan anak muda dalam kontestasi Pemilu kali ini, didiskusikan dalam bukber dan dialog Harian Pilar bertema “Menakar Peluang Politisi Muda di Pilkada 2024” di Hotel Horison Bandarlampung, Jumat (5/4).

Dialog ini menghadirkan narasumber-narasumber, mulai dari Ketua DPD Partai Gerindra Lampung Rahmat Mirzani Djausal, Wakil Ketua DPD PDIP Lampung Yanuar Irawan, Politisi Perempuan yang juga Anggota DPRD Lampung Lesty Putri Utami, Komisioner KPU Lampung Warsito dan Akademisi Unila Yusdianto. Dialog dimoderatori langsung oleh pimpinan umum Moco Periyandho.

Dalam kesempatan itu, Ketua DPD Partai Gerindra Lampung, Rahmat Mirzani Djausal mengatakan generasi muda perlu berpartisipasi dalam upaya bersama untuk membangun bangsa dan negara secara progresif dengan semangat anak muda yang mereka miliki.

“Dan kami disini di Partai Gerindra memberikan peluang kepada para generasi muda untuk berpartisipasi membangun daerah melalui politik. Jadi disini siapapun generasi muda punya peluang yang sama untuk membangun daerahnya,” jelasnya.

Politisi yang akrab disapa Kyai Mirza itu melihat generasi muda punya potensi lebih dengan kemampuan yang mereka miliki di tengah perkembangan zaman yang berakselerasi dengan cepat.

“Kekuasaan itu harus menjadi amanah. Bagaimana melanjutkan perjuangan berdarah-darah para pejuang, yang mungkin sekarang kita tinggal beradu gagasan, kita tinggal memastikan semua talenta dan skill yang kita punya, untuk membangun bangsa lebih cepat dan sustainable,” tuturnya.

Wakil Ketua DPD PDIP Lampung, Yanuar Irawan mengungkapkan isu pemimpin muda sangat menarik saat ini, karena mayoritas generasi muda juga mempunyai peluang dan hak yang sama untuk ikut kontestasi pilkada 2024.

“Namun pembahasan pemuda ini harus dibahas secara komprehensif. Karena jangan pemuda itu dilihat dari sisi unsur usianya saja. Tapi juga harus dilihat dari sisi kualitas pemuda itu sendiri. Layak atau tidak untuk ikut kontestasi pilkada. Jadi saya harap Harian Pilar ke depan bisa melanjutkan acara diskusi ini di lain waktu untuk membahas peran pemuda di Pilkada secara komprehensif,” jelasnya.

Disisi lain, Ketua Komisi V DPRD Provinsi Lampung ini mengungkapkan bahwa partainya ditingkat DPC Kabupaten/kota tengah mempersiapkan penjaringan calon kepala daerah didaerahnya masing-masing. Dan dalam penjaringan tersebut, PDIP terbuka bagi siapa yang untuk mengikutinya.

“Secara kepartaian, kita selalu mendorong kader internal untuk maju dalam pilkada. Tapi untuk menetapkan siapa calon yang akan diusung harus melalui proses penjaringan, dan disini kita terbuka bagi siapa saja, bahkan generasi muda untuk berpartisipasi mendaftar dalam penjaringan calon kepala daerah PDIP,” jelasnya.

Politisi Perempuan yang juga anggota DPRD Lampung, Lesty Putri Utami mengungkapkan, politisi perempuan mempunyai peluang besar untuk menjadi pemimpin yang bisa membawa perubahan untuk daerahnya masing-masing. Dirinya mencontohkan beberapa perempuan sukses dalam dunia perpolitikan, bahkan bisa memimpin partainya dengan baik.

“Perempuan saat ini juga sangat berpotensi untuk terjun di dunia politik. Di Lampung saja, ada partai yang ketuanya adalah perempuan. Dan partai ini cukup berhasil dalam pemilu kemarin bisa mendongkrak suara partainya. Artinya, politisi perempuan saat ini juga tidak bisa dianggap remeh, politisi perempuan saat ini juga punya power,” kata dia.

Sekretaris Komisi II DPRD Lampung ini juga mengungkapkan di PDIP pada pilkada nanti bakal memunculkan politisi perempuan untuk ikut kontestasi pilkada 2024. Setidaknya dari 15 kabupaten/kota, ada 5 kabupaten/kota PDIP akan mendorong kader perempuan potensinya untuk maju pilkada.

“Artinya disini selain politisi muda, politisi perempuan juga punya peluang yang sama dalam pilkada 2024. Dan PDIP sangat terbuka, baik untuk politisi muda bahkan untuk politisi perempuan. Buktinya banyak kader PDIP yang jadi kepala daerah,” kata dia.

Komisioner KPU Provisi Lampung, Warsito dalam kesempatan itu menyampaikan, KPU memilik tagline KPU Melayani. Artinya, KPU Disni posisinya adakah netral bakal menerima semua berkas pendaftaran para bakal calon kepala daerah. Baik itu yang muda maupun yang sudah senior.

“Jadi pendaftaran calon kepala daerah itu akan dibuka hanya tiga hari, yaitu tanggal 27 Agustus sampai 29 Agustus. Jadi tinggal 5 bulan lagi dan euforianya sudah terasa, banyak calon-calon bermunculan. Tapi disini KPU pada saat pendaftaran akan menerima semua pendaftar, mau itu yang muda atau yang udah senior. Tapi usai pendaftaran ada verifikasi administrasi dan lain sebagainya,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu juga, Warsito mengungkapkan bahwa KPU RI secara resmi telah meluncurkan tahapan pilkada serentak 2024 di Yogyakarta pada Minggu (31/3). “Dan untuk di Lampung, dalam waktu dekat kita juga akan turut meluncurkan tahapan pilkada serentak 2024,” kata dia.

Akademisi Unila, Yusdianto sepakat bahwa kaum muda perlu mengambil peran dengan adanya bonus demografi, yang saat ini dimiliki Indonesia. Alasannya karena gelombang kekuatan dari tenaga produktif anak muda ini sangat diperlukan untuk akselerasi kemajuan bangsa.

“Kita sepakat bahwa ada peluang besar peran anak muda yang positif dan baik bagi bangsa. Jadi sudah saatnya bagi pemimpin muda harus dilihat sebagai peluang anak muda untuk bergerak mengambil peran dan tempat di mana pun. Jadi mungkin mohon maaf kepada yang sudah senior, tolong minggir dulu, ini saat anak muda untuk mengambil peran,” kata dia.

Menurutnya, pilkada 2024 ini merupakan kesempatan yang perlu dipersiapkan oleh generasi muda untuk menjadi pemimpin masa depan, karena itu mereka tidak boleh lagi menjadi penonton yang apatis terhadap politik.

“Peluang ini yang harus kita upayakan. Karena anak muda itu cenderung pasif dan apatis. Mereka tidak mau aktif dalam politik karena menganggap bahwa politik itu tidak berdampak pada dirinya. Padahal peluang tadi, undang-undang memberi ruang untuk menjadi walikota, bupati, gubernur, menteri dan pejabat lain. Sudah saatnya diisi anak muda,” pungkasnya.